“Kesenjangan digital” luas namun menyusut

Kesenjangan digital antara negara-negara kaya dan miskin semakin menyempit seiring dengan semakin tersedianya telepon seluler dan internet, namun negara-negara berkembang masih tertinggal jauh, menurut sebuah laporan PBB.

PBB mengatakan dalam laporan barunya bahwa pelanggan telepon seluler meningkat hampir tiga kali lipat di negara-negara berkembang selama lima tahun terakhir, dan kini mencakup lebih dari separuh pelanggan seluler di seluruh dunia.

“Di Afrika terjadi peningkatan dari segi jumlah pelanggan telepon seluler dan penetrasinya sudah terhebat, teknologi ini dapat meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya mengatakan.

Laporan tersebut mengklaim telepon seluler adalah alat komunikasi utama bagi usaha kecil di negara-negara berkembang, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan transaksi.

“Telepon seluler menyediakan informasi pasar dan meningkatkan pendapatan berbagai komunitas, seperti nelayan Kerala, para petani di Rajasthan, masyarakat pedesaan di Uganda, dan pedagang kecil di Afrika Selatan, Senegal, dan Kenya,” jelasnya. PBB.

Penggunaan dan penetrasi internet terus meningkat di seluruh dunia namun negara-negara maju masih merupakan mayoritas pengguna internet dan memiliki penetrasi tertinggi.

“Pada tahun 2002, ketersediaan internet di negara-negara maju 10 kali lebih tinggi dibandingkan di negara-negara berkembang; pada tahun 2006, angkanya 6 kali lebih tinggi,” kata laporan itu.

Negara-negara maju juga terus memimpin dalam hal langganan internet di seluruh dunia, dan kesenjangan dalam hal penetrasi broadband internet semakin melebar sejak tahun 2002, katanya.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa revolusi teknologi informasi dan komunikasi sedang menyebar ke negara-negara berkembang namun mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan negara-negara miskin mendapatkan peluang pertumbuhan dan pertumbuhan perkembangan.

Salah satu rekomendasinya adalah agar negara-negara berinvestasi lebih banyak pada sumber daya manusia dan infrastruktur serta regulasi hukum siber yang lebih baik.